Friday, August 27, 2010 | By: Life Stories

Phobia

~Phobia merupakan sebuah rasa takut yang irrasional terhadap suatu hal~

Kemarin malam ketika setelah browsing internet, badan saya terasa pegal karena terlalu lama duduk. Kemudian, saya beranjak ke sudut kamar saya untuk merebahkan diri sejenak di sofa empuk.

Dan saat itulah saya melihatnya ...

Serangga berwarna kecoklatan, ia memiliki dua sungut panjang yang juga berwarna coklat  terletak di kepalanya, sayapnya ber-resonansi searah dengan kecepatan arah angin. Matanya menyala merah menatap ke arah saya, dan tanpa peringatan, serangga itu terbang ke arah saya.

Saya berteriak..


KECOAAA!!!

Dalam sekejap otak saya, mengirimkan semacam pesan kepada neuron sensorik saya, agar memerintahkan neuron motorik saya melakukan tugasnya -berlari.

Ya saya berlari ketakutan....

Dikuasai oleh Insectaphobia, saya secara reflek, berlari ke arah lemari buku di dekat saya, mengambil lebih dari sepuluh buku berukuran besar dan super besar dengan ketebalan lebih dari lima ratus halaman

Kemudian secara aklamasi dan sukarela, buku-buku itu terbang melayang menuju ke arah serangga menjijikan itu.

Satu, dua , tiga... lima buku dengan ketebalan tiga sampai lima ratus halaman telah saya lemparkan, menimpa serangga itu dan mengurungnya tergencet dalam tumpukkan dua ribu lima ratus halaman.

Masih belum yakin akan kematian yang telah menjemputnya, saya lemparkan lima sampai sepuluh buku lagi,

Hening sejenak, tidak ada tanda-tanda kehidupan dari tumpukkan buku itu.

Kemudian dengan perlahan-lahan menggunakan batang kain pel , saya membongkar tumpukkan buku itu.

Mata saya terbelalak, dan mulut saya hampir menganga, melihat serangga menjijikan itu masih hidup tanpa cacat satu gores pun.

Insectaphobia saya berkuasa kembali, serangga itu kembali terbang. Saya berlari ketakutan mengelilingi kamar sambil melempar beberapa belas buku yang kebetulan masih ada di tangan saya, sepuluh menit kemudian, entah karena lelah atau ketakutan atas ulah saya yang juga takut kepadanya,  kecoa itu keluar dari kamar saya melalui celah pintu kamar yang terbuka.

Tanpa ragu saya tutup pintu kamar saya dengan satu hentakan keras.

=Saya terduduk menghela nafas lega, bersyukur=

-Pembantu saya berteriak-

0 comments:

Post a Comment